Departemen Perkaderan PP Mushida Selenggarakan Pengayaan Manhaj Seri 2

28 April 2024

Oleh : Admin Mushida

mushida
Departemen Perkaderan PP Mushida Selenggarakan Pengayaan Manhaj Seri 2

Departemen Perkaderan PP Mushida menyelenggarakan Webinar Pengayaan Manhaj Seri 2 dengan tema “Menyempurnakan Tauhid dengan Menjauhi Syirik dan Menguatkan Al-Wala’ dan Bara” pada 28 April 2024.

“Menyempurnakan tauhid direaliasikan dengan cara menetapkan tiga macam tauhid, meyakininya, dan mengamalkan konsekuensinya. Tiga macam tauhid yaitu tauhid rubuhiyah, tauhid uluhiyah, dan tauhid asma wa sifat.” Hal tersebut disampaikan oleh Ustadzah Hani Akbar dalam materi yang disampaikan.

Webinar ini diikuti oleh lebih dari 470 partisipan zoom yang terdiri dari Pengurus Pusat, Pengurus Wilayah, Pengurus Daerah, dan anggota Muslimat Hidayatullah di seluruh Provinsi Indonesia.

Pengertian syahadat laa ilaaha illallah ialah meyakini bahwa tidak ada yang berhak diibadahi selain Allah.

Dalam pemaparannya, Ketua Umum PP Mushida ini mengutip pernyataan Pendiri Hidayatullah, Ustadz Abdullah Said yang mengatakan bahwa syahadat yang bernas ialah berkomitmen terhadap apa yang dinyatakan dan dilisankan kemudian diamalkan.

“Untuk itu kita harus selalu meminta keikhlasan kepada Allah dalam perkataan dan perbuatan,” imbuhnya.

Syarat syahadatain di antaranya al-‘ilm (memahami), al-yaqin (yakin), al-qabul (menerima), al-inqiyad (tunduk), al-ikhlas, ash-shidq, al-mahabbah. Syarat syahadat Rasul mencintai beliau melebihi kecintaan terhadap diri sendiri, orang tua, harta, anak, dan manusia seluruhnya.

“Sedangkan yang membatalkan syahadat meyakini selain petunjuk nabi, mendahulukan hukum para thagut daripada hukum beliau, dan membenci sunnah,” terangnya.

Pembahasan materi dilanjutkan dengan penguatan al-wala’ wal bara’.

Al-bara’ adalah bentuk mashdar dari bara’a yang berarti memotong. Secara istilah memutus hubungan hati dengan orang-orang kafir sehingga tidak mencintai mereka, dan tidak tinggal bersama mereka,” jelasnya.

Al-wala’ ialah bentuk mashdar dari kata waliya.

Berdasarkan prinsipnya, al-wala’ wal bara’ dikelompokkan menjadi tiga golongan

1. Golongan yang mencintai mereka secara muthlak yakni nabi, shiddiqin, syuhada’, shalihin

2. Golongan manusia yang harus membenci dan memusuhi mereka

3. Golongan yang kita harus mencintai mereka di satu sisi dan membensi mereka di satu sisi

“Dalam implementasinya, seorang muslim dapat mempraktikkan al-wala’ dengan hijrah dari negara kafir ke negara muslim, menolong dan membela kaum muslim dengan jiwa dan harta, dan mencintai muslim seperti halnya diri sendiri dalam kebaikan serta menolak kejehatan,” sebutnya.

Sedangkan praktik al-bara’ dapat dilakukan dengan membenci kesyirikan maupun kekufuran, tidak menjadikan orang kafir sebagai pemimpin, tidak boleh memulai mengucapkan salam kepada mereka, tidak menyerupai mereka dalam hal-hal yang merupakan kekhusuan mereka, dan tidak mendukung orang kafir.

Sebagai penyelenggara, Ketua Departemen Perkaderan PP Mushida, Zahratun Nahdhah mengungkapkan kesyukurannya atas kehadiran peserta dan kerja sama dari berbagai pihak hingga terselenggaranya webinar dengan lancar. Diharapkan Webinar Pengayaan Manhaj dapat memberikan motivasi untuk menyempurnakan tauhid dan menguatkan al-wala’ dan bara’.